Melangkah Dengan Tanda Tanya
(Pesan Untuk Sya) Telah saya tulis puisi yang tidak akan pernah mau kamu baca, karena kamu akan bosan saat membacanya. Tapi saya ragu jika diharuskan bilang sama kamu, kalau semua puisi itu sebenarnya sangat mewakili perasaan saya, entah terhadap kamu, keluarga, dunia atau hal-hal yang membuat saya bahagia atau sedih.
Kamu tau? Masa-masa indah dalam hidup saya telah dihabis dengan kata-kata yang jujur tapi tak pernah dibaca dunia, hari ini saya memberanikan diri untuk mengunggah semua karya tulis saya, karena hanya ini yang tersisa dari kamu Sya... Tulisan yang tercipta dari langkah saya yang menyusuri dunia dengan sisa-sisa kenangan dari kamu Sya.
Saya selalu nulis apapun itu pasti malam hari. Saat gelap benar menyelimuti dunia, dan kesepian telah menjelma saya yang terus menyebut nama "Sya." Sunyi beserta jiwa-jiwa yang merana itu berlarian kesana kemari mencari apa yang ingin mereka miliki, sedangkan saya tetap duduk disini melukis setial jengkal wajah Sya yang terus mengawan diatas kepala saya. Saya ingat terakhir kali saya lihat wajah Sya.. Dia begitu ramah pada keramaian, wajah Sya yang tidak pernah saya temukan pada wajah wanita manapun. "Cantik!" Hanya itu yang mampu saya katakan depan Sya.
01:42 AM..
Rasanya waktu terlalu lama buat saya, terlebih lagi tanpa Sya... Melangkah maju buat saya ragu, saya tidak benar-benar tahu saat nanti saya melangkah maju apakah saya akan menemui kegagalan lagi? Seperti saat bersama Sya atau mungkin saya akan melupakan Sya yang begitu membekas saat ini dihati saya? Saya terlalu takut untuk nerima kenyataan itu. Saya terlalu rapuh untuk tahu kemana saya melangkah. Saya terlalu malu untuk mengakui kalau saya tidak baik-baik saja. Saya harus apa??? Akan menjadi sebuah Tanda Tanya (?) paling besar dihidup saya.
Obat nyamuk Sudah tiba pada titik terakhirnya, setelah terbakar semua ia akan menjadi abu yang akan disapu. Apakah aku akan juga seperti itu?
Setelah kasur dirapihkan, lampu dimatikan saya membaringkan tubuh saya diatas kasur yang nyaman ini. Malam ini rasanya dingin sekali, lebih sepi dari biasanya. Jalanan yang biasa penuh dengan kemacetan, klakson sana sini, emosi diwajah pengemudinya, dan raut wajah lesuh yang dari si tukang parkir indomaret karena tidak ada yang kunjung datang. Tapi hari ini seakan semuanya sepi, dan hinggap didalam kamar masing sambil bercengkrama dengan pasangannya. Ini akan jadi malam yang panjang buat saya, beruntung ini hari sabtu, jadi setidaknya saya bisa istirahat dari ketidak warasan orang-orang dunia ini.
Selamat malam Dunia, selamat tidur Malam
Mimpi indah Syaa, Selimuti aku kelam.
Saya
Sabtu, 5 September 2020
Komentar